Hikmah Perbezaan Pendapat Dalam Islam



Rasulullah sendiri tampaknya mengamini perbedaan pendapat ini buktinya beliau tidak menyalahkan salah satunya.

Hikmah perbezaan pendapat dalam islam. Bisa jadi perbedaan kita hanya turunan atau. Di samping pula rentetan hikmah lain dari perbedaan misalnya versi khalifah umar bin abdul aziz yang bijaksana itu sebagaimana dipotret dalam al inabah al kubra dan faidhul qadir. Pengertian nikah atau ziwaj secara bahasa syariah mempunyai pengertian secara hakiki dan pengertian secara majasi.

Pengetahuan kita soal islam tak se kaffah pengetahuan para sahabat nabi muhammad yang merupakan generasi terbaik dan para imam di masa masa setelahnya. Tambahan pula perselisihan atau perbezaan pendapat ini telah berlaku pada zaman nabi saw dan juga para sahabat ra. Merujuk pada beberapa literatur yang saya baca ada tiga sebab asasi ulama berbeda pendapat dalam hukum islam.

Dalam fiqih islam perkataan yang sering dipakai adalah nikah atau ziwaj yang juga banyak terdapat dalam dalam al quran kedua kata tersebut mempunyai persamaan yaitu sama sama berarti berkumpul. Para ulama dalam masalah ini tidak berbeda bahwa shalatnya tetap sah akan tetapi mereka berbeda pendapat mana yang lebih utama. Di dalam hidup yang penuh perbedaan ini kita hendaknya menjadi pribadi yang pandai menilai diri tidak gampang merasa paling benar baik dalam pemikiran maupun perilaku.

Dalam tradisi islam umat islam sejak di zaman baginda saw lagi telah berselisih pendapat. Adanya perbedaan pendapat di kalangan sahabat membuktikan bahwa sahabat tidak tunggal dalam memahami perkataan dan perbuataan rasul. Bila di masa rasulullah hidup saja perbedaan pendapat sudah ada apalagi pasca wafat rasulullah.

Ini kerana akal manusia itu berbeza beza dari sudut tahapnya. Yusuf al qardhawi 1995 151 sikap diam nabi saw dalam kisah di atas menunjukkan pada kita bahwa suatu perbuatan jika disempurnakan atas dasar ijtihad tidaklah layak untuk dikafirkan atau dianggap dosa. Sebab pertama perbedaan pemikiran para mujtahid al tafâwut al aqli baina al mujtahidîn.

Perbezaan yang berlaku di dalam memahami dalil dalil syarak adalah satu lumrah di dalam kehidupan. Minimal mereka melihat langsung praktik islam nabi atau hidup tak jauh dari masa nabi. Apapun realiti yang berlaku hari ini jelas menunjukkan perbezaan pendapat juga wujud di kalangan umat islam dan jika allah swt mahu allah maha berkuasa untuk menjadikan umat islam mempunyai satu pandangan saja.

Banyak orang acap kali terjebak dalam pendirian yang keliru menganggap pemikiran dan pendapat orang lain sepenuhnya salah dan hanya pendapat pribadinya yang paling benar. Yakni 1 perbedaan pemikiran para mujtahid 2 perbedaan riwayat hadis dan 3 perbedaan dalam menginterpretasikan bahasa teks nash. Perbedaan di antara kita juga tak sedasar dan setajam perbedaan di antara mereka.